X CODE 2
SEBUAH AWAL ATAU SEBUAH AKHIR?
Seluruh
tubuhku dibasahi oleh peluh..Tidak..Aku tidak sedang olahraga. Keringat dingin
ini segera menjalar diseluruh tubuhku. Tanganku mengusap peluh di dahi yang tak
kunjung habisnya. Tangan dan kaki ku begitu gemetaran. Aku tak sanggup bangun .
Aku hanya bisa terbaring diranjang kayu berukuran 2x1 m yang dingin ini. Aku
memimpikan kejadian itu lagi. Mimpi itu lagi.
Sudah
sebulan ini aku memimpikannya. Aku seperti dibawa ke sebuah lembah yang aku
belum pernah mengunjunginya, kurasa itu bukan di wilayah Indonesia. Aku dapat
merasakan angin yang berhembus disana. Kaki ku dapat merasakan setiap jengkal
tanahnya. Mimpi yang liar ini selalu membawaku ke tepat yang berbeda. Malam ini
aku berada di hutan pinus. Ya aku hafal bau pohon pinus. Aku sering diajak Rion
berburu foto karena pekerjaan gilanya itu. Diatas pohon pinus tepat aku berdiri
ada sepasang burung woodpecker yang sedang asyik mematuk pohon. Ada yang jatuh
tepat dikepalaku.
“Aww”,
pekikku.
Sebuah
ranting kering, sementara waktu aku tertegun. Tiba tiba langit berubah mendung,
disusul dengan rintik hujan. Aku pun segera berlari kesebuah pohon besar untuk
berteduh. Samar samar aku mendengar sebuah suara aneh dari balik pohon tempatku
berteduh. Ada ringik kecil di balik pohon itu. Aku memantapkan hati untuk
melangkah ke balik pohon untuk melihatnya. Kakiku terasa sangat berat
melangkah, tiba-tiba sekelilingku berubah menjadi pasir. Aku sedang ada di
gurun. Ya tepatnya gurun pasir dengan pasir hisap.
“Ini
gila”, pikirku
Pasir
ini menghisap badanku, aku mati matian menahan badanku agar tak terhisap. Tapi
sepertinya sia sia, aku hanya bisa menyumpah nyumpah dalam hati. Oh God…Aku
kerahkan semua tenagaku tapi sia sia juga. Aku mulai kehabisan nafas, kepalaku
sudah hampir tertutup pasir ini.
Dan…aku bangun. Dari mimpi yang mengerikan
ini. Aku tak paham mengapa mimpi ini selalu random membawaku ketempat yang
berbeda beda. Seprti memberi petunjuk sebuah tempat. Apa hanya aku yang terlalu
memikirkan banyak hal sebelum aku tidur? Entahlah aku sudah mulai muak dengan
mimpi aneh ini. Aku mulai bisa menguasai tangan dan kakiku untuk bergerak, aku
berjalan pelan menyusuri tangga, turun menuju dapur. Aku mengambil segelas air.
Pikiranku sedikit jernih setelah meneguk air.
“Sudah
tengah malam, ayah pasti sudah tidur” pikirku. Aku buka kamar ayah..
krekkk
masih
ada cahaya lampu PC yang menyala.
“Ayah”
sapaku pelan. Ayah sepertinya agak terlonjak kaget dari kursinya dengan kedatanganku. “Ohh zya,
ada apa malalm gini belum tidur” Tanya ayah
:Aku
haus ayah, habis ambil minum di dapur, ayah sedang apa”, tanyaku
“Ohh
ayah sedang ada proyek baru, ayah harus lembur sepertinya malam ini”, mata yah
sudah sayu tapi sepertinya dia harus menyelesaikan pekerjaannya
“Mau
zya buatkan kopi”, tanyaku asal
“Ehmm
ya bolehkah zya, asal tak merepotkanmu”
“Tentu
ga ayah, tunggu sebentar ya”, jawabku
Tak
lama kemudian aku datang ke kamar ayah dengan secangkir kopi hangat
“Ini
ayah” aku membuatkan ayah secangkir kopi caramel dengan sedikit moka , kesukaan
ayah
:Trima
kasih anankku”, jawab ayah lembut
”Ayah”,
tanyaku ragu
“Ya..ada
apa, sepertinya kamu ingin menyakan sesuatu”
“Sebenarya
anu”, kataku terbata
Ya
katakan saja” ayah sedikit penasaran sambil menggeser posisi duduknya
“Zya
ingin tidur di kamar ayah , boleh? Zya sedang merasa agak ga enak badan”
“Tentu
boleh, ambil selimut di lemari itu ya. Ayah masih ada banyak kerjaan, kamu
tidur duluan aja”
“Ya
ayah”
Dan
malam ini pun berakhir…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar